Tiga KPI Daerah Bersinergi Perkuat Ekosistem Penyiaran Terpadu di Kawasan Strategis Jabodetabeka–Banten
Sumber Gambar : Arsip Dokumentasi KPID Banten 2025Jakarta, 5 November 2025 — Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) DKI Jakarta bersama KPID Jawa Barat dan KPID Banten melaksanakan Rapat Koordinasi 3 KPI Daerah dengan tema “Kolaborasi Regional KPI dalam Menguatkan Ekosistem Penyiaran Terpadu di Kawasan Strategis Jabodetabeka–Banten.”
Kegiatan yang digelar di Jakarta ini dihadiri oleh Ketua KPI Pusat, Ubaidillah, Ketua KPID DKI Jakarta, Rizky Wahyuni, Ketua KPID Banten, Haris H Witharja, serta Ketua KPID Jawa Barat, Adiyana Slamet. Juga Hadir dalam pertemuan tersebut, Koordinator Bidang Kelembagaan KPI Pusat, I Made Sunarsa, Anggota Bidang Kelembagaan KPID Banten, Talitha Almira, Komisioner Bidang Pengawasan Isi Siaran KPID Banten, Hazairin Rowiyan, Anggota KPID DKI Jakarta, Bambang Pamungkas, Andre dan Arif serta tamu undangan lainnya.
Pertemuan ini menjadi langkah penting dalam membangun kolaborasi lintas wilayah untuk memperkuat fungsi pengawasan dan pengembangan ekosistem penyiaran di kawasan yang memiliki keterhubungan erat, baik secara geografis maupun arus informasi publik.
Ketua KPI Pusat, Ubaidillah, dalam arahannya menyampaikan bahwa sinergi antar daerah merupakan kebutuhan mendesak di tengah perubahan lanskap penyiaran nasional.
“Kawasan Jabodetabeka–Banten adalah ruang siaran yang saling terhubung. Oleh karena itu, kerja sama antar-KPI Daerah menjadi kunci untuk memastikan penyiaran yang sehat, berintegritas, dan menjadi benteng moral penyiaran,” ungkapnya.
Ketua KPID Banten, Haris H Witharja, menyampaikan bahwa sinergi ini akan memperkuat posisi KPI Daerah dalam menjalankan fungsi pelayanan publik di bidang penyiaran.
“Pengawasan memang menjadi tugas terbesar KPID yang diamahi langsung oleh UU Penyiaran, menyusun peraturan, mengawasi pelaksanaan peraturan dan memberikan sanksi atas pelenggarannya. Kolaborasi ini menjadi ruang untuk berbagi data, hasil pengawasan, dan langkah strategis bersama. Tujuannya agar masyarakat di wilayah Jabodetabeka–Banten mendapat siaran yang berkualitas dan berorientasi pada kepentingan publik,” jelasnya.
Ketua KPID Jawa Barat, Adiyana Slamet, menambahkan bahwa kerja sama ini dapat menjadi model koordinasi antar-KPI Daerah untuk memperkuat eksistensi dan peran pengawasan yang sudah menjadi tugas KPI Daerah.
“Kita perlu membangun sistem kolaboratif yang berkelanjutan. Dengan begitu, pengawasan isi siaran di kawasan yang saling bersinggungan dapat dilakukan secara efektif dan terukur, jangan sampai 3 kpid ini, dan kpid seluruh Indonesia, jangan sampai kita kehilangan arah, sehingga kita dianggap tidak ada” tambahnya.
Ketua KPID DKI Jakarta dalam, Rizky Wahyuni, turut menyampaikan bahwa konten lokal menjadi elemen penting untuk penyiaran daerah.
“Kita menghadapi tantangan besar di wilayah dengan kepadatan media tinggi. Kolaborasi ini bukan hanya untuk pengawasan, tetapi juga memastikan agar isi siaran tetap sesuai dengan nilai kebangsaan dan budaya, karenanya kita harus menjadikan konten lokal sebagai pokok nilai budaya melalui lembaga penyiaran ” ujarnya.
Rapat Koordinasi 3 KPI Daerah ini diharapkan dapat menghasilkan sejumlah rekomendasi bersama, antara lain: Terlaksananya forum koordinasi antar-KPID Jabodetabeka–Banten secara efektif dan produktif, tersusunnya rumusan rekomendasi kolaboratif pengawasan penyiaran lintas wilayah dan tumbuhnya semangat baru untuk menjaga kualitas siaran dan memperkuat literasi publik di kawasan strategis Jabodetabeka–Banten.
Rapat koordinasi ini juga diharapkan menjadi tonggak penguatan sinergi antar-KPID di kawasan strategis Jabodetabeka–Banten. Melalui kolaborasi, refleksi, dan komitmen bersama, KPID diharapkan mampu menjaga keberlanjutan ekosistem penyiaran yang sehat, berintegritas, dan berpihak pada kepentingan publik.
Melalui kolaborasi ini, KPI Pusat dan KPI Daerah berkomitmen untuk terus memperkuat ekosistem penyiaran nasional yang sehat, profesional, dan berorientasi pada publik.